Friday, September 27, 2013

JAUH (POEM)



Aku menatap di langit biru
Menghayal andai sayap2 ku tumbuh dan melebar
Aku ingin terbang dan bersantai di awan

Aku masih bisa melihat mereka yang bangkit dari keterpurukan
Bangkit dari kegagalan
aku ingin jadi setitik cahaya 
Yang bisa membawa mereka kembali dari kegelapan

Lalu aku sadari lagi
pekerjaanku disini belum selesai
Ada bosan, ada jenuh, ada ceria, ada semangat
ada kamu... yang betul-betul kamu
Yang untuk sementara ini masih dalam jangkauanku

Aku hanya berharap 
semoga esok dan selanjutnya 
Kamu masih sama....



(H+13)




Wednesday, September 25, 2013

PAGIKU (POEM)



Masih tenang aku melihatmu
Masih puas aku bisa melakukan pekerjaan ku
yang telah mulai menumpuk selama aku mengurusimu

aku mulai punya waktu untuk diriku sendiri
untuk bermain bersama anak anak
pagiku inginku selalu begini

aku masih takut.... masih was was melihatmu
semoga kali ini kau benar benar berubah
Semoga kali ini kau punyasemangat 

jangan kembali lagi seperti dulu
Jangan bergantung pada hal hal yang membuatmu tidak sama lagi
Semoga ini yang terakhir
semoga kali ini jadi awal kita yang baru
Yang penuh dengan harapan masa depan 
yang lebih indah

(H+11)



Monday, September 23, 2013

DAMAIKU


Rasanya ingin kuhentikan waktu
Saat ini...
Saat kesadaranmu pulih.... 
Saat kau jadi dirimu sendiri lagi

Damai yang dulu pernah kurasakan
Kini kembali lagi...
masih panjang jalan yang harus kita tempuh
tak akan terasa beratnya bila kau mendampingi

bersama kita mulai awal yang baru
bersama kita berjuang lalui semua ini
untuk mereka yang kita hadirkan hidup didunia
anak anak kita

Semoga kau memegang janjimu kali ini




(H +9)


Sunday, September 22, 2013

LAGI LAGI


Pagi terasa teralu cepat bagiku
Dua jam tertidur betul-betul tidak cukup..
Tapi tanggung jawab sebagai ibu harus aku lakukan... menyiapkan bekal, menyiapkan sarapan, mengantar anak sekolah....
Lagi lagi aku tidak bisa tidur... badanku lelah, tapi pikiranku terus bekerja...

'jangan takut, aku akan kerja hari ini... bangunkan aku nanti." katamu penuh janji
lagi lagi aku mengangguk. kata yang sudah kuhafal..

Kenyataannya aku akan bekerja seharian, menunggu pembeli yang kadang aku tak mengerti permintaannya
Mencoba menahan bayiku agar tidak rewel karena kubiarkan seharian dengan pengasuh
karena kalau tangisannya tak berhenti, kau akan terbangun dan mengamuk

jangankan untuk membangunkanmu
Kalaupun kau bangun, kau akan membentakku, membanting barang yang dekat denganmu, menyalahkan semua orang lewat diriku... Memaki aku tak becus, boros, dan lain-lain yang kau anggap bisa menyakitiku

Lagi-lagi aku cuma bisa diam .... karena air mataku telah kering bertahun lalu.. telingaku telah tebal dengan janji dan kata-kata pedasmu... apalagi hatiku...
mungkin sudah mulai beku...

Hanya aku yang tahu siapa sebenarnya dirimu...
Yang hanya punya aku yang jadi pelampiasnmu
walaupun berkali kali kau bilang akan berubah
dan kenyataannya tak pernah
Dan lagi lagi aku harus kecewa



AKU WANITA BUKAN PUALAM



Aku wanita bukan pualam
(Shirley Du)
Dilubuk hatiku yang paling dalam
Selalu ada kamar kosong dengan lampu temaram
Dipenuhi bayang bayang masa lalu yang kelam
Berhiaskan luka yang terlampau dalam
Ah… hanya pun malam
Dari kata hati yang tertusuk tajam
Kala cinta pedih menikam
Meninggalkan jejak langkah suram
Aku wanita bukan pualam

Yang bernaung di padang gersang
Dihempas badai dan gelombang
Dan matahari liar yang menatap garang
Menerobos tajam ilalang
Kau usik, kau petik dan kau buang
Menghujam nadi laksana parang
Harimau lapar dan taring beruang
Semua rasa hilang melayang
Semua tinggal bayang bayang
Aku bukanlah barang

Pergilah saja kau menjauh
Biarkan aku sendiri bermandikan peluh
Masih ada tempat buatku berlabuh
Karena aku harus bernyanyi pilu
Masih jauh tempat yang ingin kutuju
Bila aku bukan yang kau mau
Jangan jadikan aku seonggok batu
Atau bunga yang dibiarkan layu

Aku bukanlah segelintir abu

(H+2)

DIAM


Baiklah aku tak akan bicara lagi
baiklah aku tak akan ambil pusing lagi
Karena semua yang kulakukan salah
karena semua yang kukatakan salah

Aku tak tahu lagi apa yang benar
Membiarkanmu mendayung sendiri aku tak bisa
Karena kau membawa serta raga ku
Karena jika kau tenggelam kau juga menenggelamkanku

Tapi bersama denganmu juga menyakitiku
Kau pakai aku jadi perisaimu
kau pakai aku jadi senjatamu
kau juga campakkan aku setelah aku tak berguna lagi

Kau menguburku dengan sikap naif mu
Kau bekap aku dengan arogansimu
baiklah aku tetap diam
Karena aku tak tahu lagi harus berbuat apa

Tapi mengapa diamku juga masih salah
............



(H+4)