Friday, February 1, 2019

Mendidik Remaja Menghadapi Masa Depan


Dewasa ini kita dikejutkan dengan banyaknya remaja yang melakukan tindakan kriminal, bahkan sadis dan tidak berperi kemanusiaan. 

Mulai dari remaja yang berpacaran di muka umum, melakukan tindakan asusila dan ugal-ugalan di jalan. Belum lagi remaja yang emosinya masih tinggi dan labil, hingga mengakibatkan adanya tawuran, pelecehan, perkosaan, bahkan pembunuhan. 

Siapa yang bisa disalahkan dalam hal ini? Apakah guru dan sekolah, teman-temannya bergaul, ataukah kita, sebagai orang tuanya?

Setiap orang tua sudah berkewajiban menjaga dan mendidik anak-anak yang dipercayakan Tuhan. Sebuah negara bisa menjadi maju jika rakyatnya bersatu dan saling bahu membahu dalam membangun negara tersebut. 

Rasa persatuan dan saling menolong itu bisa dimulai dari sebuah keluarga. Mulailah dari keluarga kita. Didiklah anak-anak kita sedari kecil untuk menjadi anak yang berdisiplin dan bertanggung jawab, memiliki kepribadian yang kuat dan tidak gampang menyerah. 

Lain halnya bila mereka sudah remaja. Banyaknya pergaulan dan kemajuan tekhnologi membuat mereka mulai menjauh dan sulit dimengerti. Lalu, bagaimana caranya mendidik anak remaja pada masa kini? Bagaimana caranya supaya kita bisa saling memahami?
  1. Jadilah orang tua yang smart. Yaitu bisa dimulai dengan memperdalam pengetahuan kita mengikuti perkembangan kemajuan zaman. 
  2. Jangan ragu untuk bertanya kepada anak tentang tekhnologi masa kini.  Dengan bertanya pada mereka, kita menunjukkan bahwa kita peduli. Anak akan dengan senang hati memberi tahu apa yang dia ketahui. Selain merasa dihargai, mereka juga bisa menjadikan kita teman bertukar pikiran.
  3. Jangan pernah berhenti belajar, karena kehidupan terus berjalan. Pengetahuan kita tentang dunia remaja akan membuka wawasan tentang kehidupan mereka, dan membuat kita lebih memahami apa yang sedang terjadi pada para remaja. Kita juga sebaiknya bisa menjadi orang tua yang bisa memberikan solusi dalam permasalahan mereka, menjadi teman curhat dan pemberi semangat serta motivator yang bisa diandalkan. 
  4.  Bersikaplah bijaksana. Sebagai orangtua yang mengetahui lebih banyak tentang kepribadian dan keseharian anak, tentulah kita dituntut untuk bisa memilihkan apa yang terbaik bagi anaknya. Dalam banyak kasus, anak memiliki sifat dan karakter yang diturunkan oleh orangtuanya. Dengan kata lain, apapun yang dilakukan orangtua akan diikuti oleh anak-anaknya. Bila orangtua memberikan peraturan untuk mendisiplinkan anak, sudah seharusnya orangtua juga bersikap disiplin lebih dahulu. 
  5. Menunjukkan kasih sayang. Siapa bilang kalau kasih sayang itu tidak perlu dikatakan, cukup ditunjukan saja? Memang terdengar sedikit gombal. Tapi dengan memberikan pernyataan bahwa kita menyayangi mereka, anak-anak remaja akan merasa dibutuhkan. Setidaknya, mereka akan mengerti bahwa apapun yang kita lakukan pada mereka adalah untuk kebaikannya. Jadi, kalau kita tidak memanjakannya dengan memberikan apa saja yang mereka minta, mereka akan mengerti bahwa itu adalah untuk kebaikan mereka sendiri. 
  6. Mengajarkan moral yang baik. Anak remaja memiliki jiwa yang rapuh dan rentan. Gesekan dan ujian sedikit saja akan mudah membuat jiwanya hancur, terbawa arus dan menjadi pemberontak. Semua itu tidak lepas dari perhatian yang kita berikan sebagai orangtua. Sediakan waktu khusus bersama mereka untuk memberikan pengajaran yang baik dan benar tentang agama, keadilan dan kebenaran. Tumbuhkanlah rasa kepedulian anak, sehingga mereka menjadi remaja yang memiliki wawasan luas. Mau melihat dunia sekelilingnya dan tidak egois. 
  7. Berhati-hatilah dalam bersikap. Jangan melakukan hal yang bisa melukai perasaan anak. Sikap kita akan mempengaruhi mereka, bukan hanya hari ini saja, tapi untuk seterusnya. Seorang anak yang sejak kecil diperlakukan dengan keras maka pada saat dewasa mereka bisa menjadi pemberontak, atau malah menjadi seorang pengecut yang tidak bisa membela hidupnya sendiri.
Ingatlah, apapun yang kita lakukan pada anak terutama saat mereka menjelang remaja, bisa berpengatruh terhadap kehidupannya di masa depan. Kalau kita salah mendidik mereka sekarang, apa yang akan kita dapat setelah tua nanti? 

Jangan hanya bisa menyalahkan keadaan, tapi usahakanlah apapun yanjg bisa kita lakukan untuk mereka sekarang.

Anak-anak kita adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan pada kita. Biarlah kita ikut ambil bagian dalam membangun generasi muda yang kuat dan sukses di masa depan.

No comments:

Post a Comment